Home / Jabar Gaskeun / 14 September Hari Kunjung Perpustakaan Nasional, Sejarah Dan Tujuan Peringatan

14 September Hari Kunjung Perpustakaan Nasional, Sejarah Dan Tujuan Peringatan

Hari Kunjung Perpustakaan Nasional

Bandung – Hari Kunjung Perpustakaan (HKP) Nasional Diperingati setiap tanggal 14 September setiap tahunnya. Hal tersebut sudah ditetapkan sejak masa pemerintahan Orde Baru dengan ditantanganinya Surat Kepala Perpustakaan Nasional RI yaitu Mastini Hardjoprakoso terkait dengan pencanangan Hari Kunjung Perpustakaan Nasional oleh Soeharto selaku Presiden pada masa itu.

Pencanangan HKP berasal dari inspirasi Mastini Hardjoprakoso. Dirinya sempat menuliskan pendapatnya yang menyebutkan bahwa Indonesia pernah menjadi negara yg sanggup dikategorikan aktif dalam mempublikasikan banyak sekali judul buku. Pernyataan itu disokong dengan penjelasannya terkait Soekarno dan kegilaan Bung Besar tersebut terhadap membaca buku.

Pada masa Soekarno tersebut pula lah tak sedikit usaha-usaha penerbitan dan buku selalu menjamur di banyak sekali wilayah Indonesia, bahkan sampai mendapat perhatian pihak dari luar negeri, salah satunya Amerika Serikat dan Australia. Keduanya membuka perpustakaan nasionalnya masing-masing di Indonesia.

Semakin memudarnya semangat yg dibawa dari masa sebelumnya tersebut, menampilkan dorongan mempunyai pengaruh untuk Mastini menuliskan surat permohonannya terhadap Kepala Negara Soeharto guna menegaskan HKP yang masih kita peringati sampai hari ini

Dengan ada dan diperingatinya HKP di setiap tahunnya, dibutuhkan adaptasi berkunjung ke perpustakaan dan membaca buku perlahan terus tertanam menjadi adaptasi di kelompok penduduk luas. Masyarakat telah biasa berkunjung keperpustakaan, yang secara tak eksklusif juga akan kian mengembangkan budaya gemar membaca.

Baca Juga : Dijuluki Africa Van Java, Ini Daya Tarik Taman Nasional Baluran Situbondo

Dampak positif lainnya, HKP juga sanggup kian menggugah kembali perpustakaan dan pegiat literasi, baik dari pustakawan, pejuang literasi, pengurus perpustakaan sampai pemilik perpustakaan itu sendiri.

HKP dapat menjadi ketika-saat guna mengakibatkan gerakan literasi yg ada di Indonesia, apalagi daerah-daerah terpencil yang menyibukkan mengakses bacaan bagi mendapatkan jalannya dalam mengakses bacaan. Mendapatkan perhatian lebih gampang-mudahan bisa menggugah semanat penduduk mudah-mudahan gemar membaca sampai berkunjung ke perpustakaan.

Indonesia, Perpustakaan dan Taraf Literasi

Di Indonesia, Perpustakaan sebenarnya ialah tergolong ke dalam kesibukan prioritas nasional. Hal tersebut mendorong pemerintah mudah-mudahan mengerjakan kesibukan pembangunan perpustakaan di wilayah-wilayah di Indonesia, menawarkan perpustakaan keliling serta membuka selebar-lebarnya susukan membaca literatur di tempat-tempat biasa tergolong di situs resmi Perpusnas.

Hingga 2024 ini, Indonesia gres memilik 1.062 perpustakaan yang tersebar di banyak sekali wilayah di Indonesia. Jumlah perpustakaan tersebut tak lebih banyak dari jumlah perpuskaan di Sebagian besar negara Asia Tenggara lainnya. Vietman menduduki tempat pertama di Asia Tenggara dengan total meraih 6.691 perpustakaan.

Hal tersebut ternyata sejalan dengan rendahnya minat baca di Tanah Air yg pernah dirilis oleh UNESCO. Disebutkan bahwa Indonesia masih menempati urutan 60 dari 61 negara terkait Taraf literasi dunia.

 

Related Posts

Tagged:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *