
Jakarta – Museum Nasional dibuka kembali untuk penduduk lazim pada 15 Oktober 2024. Sebelumnya, bangunan yg dipahami dengan nama Museum Gajah ini sempat ditutup karena kebakaran pada 16 September 2023. Peristiwa tersebut menghanguskan enam ruangan bab belakang gedung A.
Pelaksana Tugas Kepala Indonesian Heritage Agency (IHA), Ahmad Mahendra, di bawah naungan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebut pihaknya tak cuma memperbaiki fisik bangunan dan menyelamatkan koleksi, melainkan juga reimajinasi bagaimana Museum Nasional dibuka kembali ini sanggup berperan lebih besar buat masyarakat.
“Revitalisasi ini bukan sekadar perbaikan infrastruktur, tetapi transformasi yg mendalam, baik secara fisik maupun konseptual, yang mendatangkan museum selaku ruang interaktif sehingga sanggup berhubungan dengan keperluan publik modern,” terang Mahendra di Jakarta (17/9/2024), dikutip dari Antara.
Mahendra menyebutkan semua proses revitalisasi ditangani secara paralel dengan pemindaian dan dokumentasi buat memutuskan konservasi yg akurat.
Baca juga: Paripurna Memutuskan Tubuh Gizi Nasional Jadi Teman Komisi Ix Dpr |
Pendampingan tim Tenaga Ahli Cagar Budaya dan Tim Ahli Perbaikan, UNESCO, serta pakar internasional yg yang lain ikut mendukung tahap revitalisasi, dengan diikuti rangkaian diskusi golongan secara intensif.
Tim yg dilibatkan dalam pemulihan Museum Nasional merupakan dari dalam dan mancanegara menyerupai tim jago cagar budaya, tim jago pemugaran, dan visitasi teman internasional menyerupai Jepang, Prancis, Belanda, dan Amerika buat menetapkan kelayakan dan penyusunan rencana revitalisasi yg holistik.
Sistem Keamanan Museum Ikut Ditingkatkan
Revitalisasi Museum Nasional Indonesia pun meliputi transformasi konseptual lewat reimajinasi warisan budaya yang berisikan tiga pilar penting yaitu reprogramming, redesigning, dan reinvigorating.
“Museum Nasional Indonesia diperlukan menjadi lebih dari sekadar ruang festival dan menjadi sentra interaksi sosial serta edukasi bagi masyarakat,” ujar Mahendra.
Dia menekankan tata cara keselamatan museum telah ditingkatkan secara signifikan, tergolong penerapan teknologi terbaru untuk melindungi koleksi museum. Perbaikan fisik museum turut meliputi renovasi ruang festival dan kenaikan kepraktisan pengunjung, bikin lingkungan yang lebih kondusif dan nyaman.
Penanggung Jawab Unit Museum Nasional Indonesia Ni Luh Putu Chandra Dewi mengtatakan kebakaran yang melanda museum menjadi pelajaran utama bagi merevitalisasi museum selaku ruang yang tetap berhubungan dengan keperluan generasi muda di masa mendatang.
“Kebakaran tahun kemudian memang menjadi tantangan besar untuk kami, tapi juga menjadi momen bagi memperkuat akad kita dalam melestarikan dan memperkenalkan kembali kekayaan budaya Indonesia,” ujar Ni Luh Putu Chandra Dewi.
Dia mengungkap akad IHA dalam menggugah kembali Museum Nasional juga meliputi inovasi berkelanjutan, baik dari segi kesibukan edukasi ataupun pameran, sehingga museum akan terus bertambah dengan memperkenalkan program-program gres yang mempergunakan teknologi serta menyesuaikan dengan keperluan pengunjung.
Ni Luh menambahkan, ruang ImersifA dan rangkaian kesibukan festival gres yg memadukan komponen digital dan fisik akan memberi perspektif segar tentang sejarah dan budaya Indonesia, bikin ruang yang memberi ide pembicaraan lintas budaya dan keterlibatan sosial.