Dprd Endus Kejanggalan Pengelolaan Keuangan Ptam Giri Menang

Foto: Kantor PT Air Minum Giri Menang (AMGM) di Mataram. (Helmy Akbar/detikBali)

Lombok Barat –

DPRD Kabupaten Lombok Barat meminta pertanggungjawaban PT Air Minum (PTAM) Giri Menang wacana pembukuan keuangan pada 2022. Hingga sekarang ajakan tersebut tidak kunjung dipenuhi.

Bahkan, Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Lombok Barat sudah tiga kali memintanya.

Anggota DPRD Lombok Barat Ahmad Zaenuri menyampaikan pendapatan PTAM dalam setahun Rp lebih dari 130 miliar. “Data tersebut diberikan PTAM dalam selembar catatan, ” katanya.

Sejauh ini, kata Zaenuri, dewan belum menerima klarifikasi secara rinci terkait peruntukan dari pendapatan tersebut. Dari hasil analisis dewan, sebaiknya ada sisa dana Rp 75 miliar. Asumsi itu dijumlah jika jumlah pegawai diperkirakan 250 orang.

“Taruh lah masing-masing digaji Rp 10 juta. Setahun, memiliki arti Rp 30 miliar,” ucapnya.

Sementara, setoran ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat dan pemkot (Pemkot) Mataram sebesar Rp 15 miliar setahun. Sehingga, masih ada sisa Rp 85 miliar.

“Anggap saja bayar pajak dan ongkos perawatan Rp 10 miliar. Jadi, sisanya Rp 75 miliar,” tegasnya.

Zaenuri pun meminta Direktur Utama PTAM Lalu Ahmad Zaini menyodorkan pembukuan keuangan secara rinci sebelum masa jabatannya rampung pada 2024.

“Sebelum meninggalkan jabatan, mari sama-sama terbuka mudah-mudahan terang benderang dan tidak membuat fitnah,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PTAM Giri Menang Lalu Ahmad Zaini menyebutkan bahwa pembukuan keuangan perusahaan yang dipimpinnya sudah diaudit publik.

“Kan jika minta laporan mesti pakai surat dan atas nama lembaga, tidak sanggup personal. Dan kami tegaskan juga bahwa seluruh pembukuan keuangan sudah diaudit oleh akuntan publik, laporan kinerja oleh BPKP tiap tahun, diserahkan ke komisaris dan disampaikan ke pemilik lewat RUPS,” jelasnya.