
Jakarta –
Bank Indonesia (BI) menjalin kolaborasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendatangkan iklim yang aman bagi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah (eksyar) di Indonesia. Hal ini ditandai dengan Nota Kesepahaman (NK) kedua forum tersebut.
Direktur Departemen Komunikasi BI menyampaikan NK ini menampung aneka macam aspek, menyerupai pengembangan instrumen keuangan komersial dan sosial syariah, pengembangan pasar keuangan syariah, pengembangan instrumen moneter syariah, pengembangan UMKM syariah, penguatan ekonomi keumatan, dan penguatan jaminan produk halal, serta digitalisasi pengelolaan keuangan syariah.
“Selain itu, kolaborasi juga meliputi derma penetapan ajaran dan konsultasi menampung prinsip-prinsip instrumen syariah atas serta anjuran kebijakan BI yang terkait keuangan syariah,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (8/5/2024).
Dia menerangkan NK BI dan MUI yang berjalan 2024-2028 ini ialah bab dari penajaman tugas Bank Indonesia sesuai dengan amanat yang tertuang dalam UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK). Ke depan, pihaknya berkomitmen untuk terus mempererat kolaborasi taktik antar institusi terkait untuk mendukung perkembangan ekonomi yang berkesinambungan lewat pencapaian Indonesia selaku sentra industri halal dunia.
Baca juga: Buat Jaga Rupiah & Bayar Utang, Cadangan Devisa RI Susut Makara US$ 136,2 Miliar |
Melalui kolaborasi ini, beliau berharap sanggup meningkatkan donasi aktif kantor-kantor perwakilan BI di dalam dan mancanegara dalam mengakselerasi pengembangan eksyar di Indonesia.
Dalam peluang yang sama, Wapres sekaligus Ketua Dewan Pertimbangan MU Ma’aruf Amin menyodorkan apresiasi dan derma atas kolaborasi BI dan MUI dalam menemani percepatan pengembangan eksyar di Indonesia. Ma’aruf Amin juga menekankan pentingnya konsistensi membangun komunikasi dan kolaborasi yang bersahabat untuk kemaslahatan umat, serta terus berkontribusi mengembangkan pengembangan eksyar di Indonesia.
“Pemberdayaan ekonomi dan keuangan syariah yang lebih luas diperlukan akan mendukung perkembangan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan,” imbuhnya.
Simak juga Video: BI-Rate Naik 25 BPS Menjadi 6,25%
No tags for this post.