
Sleman –
Kawasan fatwa piroklastik Bakalan di Kalurahan Argomulyo, Cangkringan, Sleman, direkomendasikan menjadi salah satu geopark tingkat nasional. Apa alasannya?
Perencana Pakar Muda Bappeda Sleman, Boby Rozano, menyampaikan fatwa piroklastik di Bakalan menjadi sesuatu dari tujuh geosite yg diusulkan. Salah sesuatu argumentasi pemerintah menganjurkan piroklastik Bakalan alasannya merupakan keunikan dari segi geologi.
“Keunikan fatwa piroklastik Bakalan, dari segi geologi, yaitu selaku bukti terkini dari peristiwa aktivitas Gunung Merapi yg mengalami erupsi dahsyat tahun 2010,” kata Boby di ketika dihubungi wartawan, Jumat (26/7/2024).
Genre piroklastik itu merupakan ciri khas letusan Merapi. Di tahun 2010, awan panas dari erupsi Merapi meluncur sampai meraih belasan kilometer dan meraih Dusun Bakalan. Dampak erupsi itu pun lalu mengubur Bakalan sehingga penduduk mesti pindah dari lokasi itu.
Baca juga: Aliran Piroklastik Bakalan Diusulkan Makara Geopark Nasional |
“Dikenal di dunia dengan tipe Letusan Merapi, menciptakan fatwa material piroklastik (wedhus gembel) yg menguruk permukiman di Dusun Bakalan yang berjarak 13 kilometer dari puncak Merapi,” ucapnya.
Adanya situs piroklastik ini, lanjut Boby, sekaligus selaku pengingat ihwal ancaman erupsi Merapi.
“Sekaligus selaku tonggak pentingnya upaya penghematan risiko tragedi Gunungapi Merapi,” katanya.
Boby memerinci ada tujuh situs warisan geologi di Sleman dari total 15 geosite yg ada di Geopark Jogja. Ketujuh situs itu termasuk kompleks perbukitan intrusi Godean, kompleks batuan Merapi renta di Turgo-Plawangan Pakem, fatwa piroklastik Bakalan di Kapanewon Cangkringan, Tebing Breksi piroklastik purba Sambirejo, rayapan tanah Nglepen di Kapanewon Prambanan, lava bantal Berbah, dan batugamping eosen di Kapanewon Gamping.
“Alasan pengajuan tujuh geosite untuk menjadi geopark nasional yakni selain untuk melindungi dan melestarikan situs-situs geoheritage yang memiliki keunikan geologi yang khas. Juga buat sanggup mempergunakan taman bumi berukuran nasional secara berkelanjutan, yang pada kesannya sanggup mengembangkan kemakmuran penduduk di Kawasan Geopark Jogja, khususnya di Kabupaten Sleman,” ujarnya.
Baca juga: Rahasia Pola Mirip Anyaman pada Gerabah Situs Gunung Wingko Bantul |
Dia melanjutkan proses pengusulan di sekarang ini berada pada tahap verifikasi oleh Tim Verifikasi Geopark Nasional (TVGN) terbuat oleh Badan Geologi, Kementerian ESDM.
“Kalau menurut jadwal, tim akan melaksanakan pleno di bulan Oktober. Makara kemungkinannya tamat tahun 2024, atau permulaan tahun 2025 telah ada penetapan,” ujarnya.

Video Iga Bakar Viral di Yogyakarta yang Buka 24 Jam
Video Iga Bakar Viral di Yogyakarta yg Buka 24 Jam
slemanaliran piroklastik bakalangeoparkerupsi merapipolper jogjageopark nasionalgeopark jogja