
Jakarta –
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menghendaki mudah-mudahan pandemi virus Covid-19 (COVID-19) bisa betul-betul rampung di tahun 2022. Otoritas Iran mengakui kegagalan dalam peluncuran roket yg menenteng perangkat observasi ke luar angkasa.
Selain menghendaki pandemi secepatnya berakhir, WHO juga memperingatkan soal pemerataan penyaluran vaksin dan menyebut potensi untuk menuntaskan pandemi ‘ada dalam genggaman’.
Sementara otoritas Iran mengakui bahwa roket yang gres saja diluncurkannya tidak bisa meraih kecepatan yg diperlukan, sehingga tak sukses meraih orbit di luar angkasa.
Selain pemberitahuan tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menawan perhatian pembaca , hari ini, Sabtu (1/1/2022):
– Harapan Tahun Baru Dirjen WHO: Pandemi Corona Berakhir di 2022
Direktur Jenderal (Dirjen) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyodorkan prospeknya buat Tahun Baru ini. Tedros berharap mudah-mudahan pandemi virus Covid-19 (COVID-19) bisa rampung di tahun 2022.
Seperti dilansir CNN, Sabtu (1/1/2022), Tedros menyatakan bahwa dunia di sekarang ini memiliki ‘alat untuk menuntaskan tragedi ini’ walaupun lonjakan permasalahan Covid-19 mencetak rekor tertinggi di banyak sekali negara.
Namun Tedros juga mengingatkan bahwa ‘semakin usang kesenjangan berlanjut, kian usang pandemi mulai berlangsung’.
Baca juga: Asa Tahun Baru Dirjen WHO: Pandemi Corona Berakhir di 2022 |
– Roket Iran Ternyata Gagal Luncurkan Perangkat Penelitian ke Luar Angkasa
Roket bikinan Iran yg gres saja diluncurkan ke luar angkasa ternyata gagal menempatkan tiga muatan observasi ke orbit yg ditetapkan. Otoritas Iran mengakui bahwa roket tersebut tidak mampu meraih kecepatan yang diperlukan.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (1/1/2022), kegagalan itu diakui oleh juru bicara Kementerian Pertahanan Iran, Ahmad Hosseini, dalam pernyataan yang disiarkan televisi nasional Iran pada Jumat (31/12) waktu setempat.
“Agar muatan itu memasuki orbit, roket perlu meraih kecepatan di atas 7.600 (meter per detik). Kita meraih 7.350 (meter per detik),” sebut Hosseini.
Baca juga: Roket Iran Ternyata Gagal Luncurkan Perangkat Penelitian ke Luar Angkasa |
– Pidato Jelang Pergantian Tahun, Kim Jong-Un Tumben Tak Bahas Nuklir dan AS
Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-Un, menyodorkan pidato menjelang tahun gres buat menandai 10 tahun kekuasaannya. Namun dalam pidatonya, Kim Jong-Un sama sekali tak membahas soal nuklir maupun Amerika Perkumpulan (AS) seumpama biasanya.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (1/1/2021), laporan media nasional Korut menyebut Kim Jong-Un menuturkan bahwa tujuan utama Korut untuk tahun 2022 yaitu mengawali pembangunan ekonomi dan meningkatkan kehidupan rakyat di tengah menghadapi ‘perjuangan hidup-dan-mati yg hebat’.
Diketahui bahwa dalam pidato jelang Tahun Baru sebelumnya, Kim Jong-Un senantiasa menggunakannya buat memberi tahu kebijakan besar, tergolong peluncuran keterlibatan diplomatik dengan Korea Selatan (Korsel) dan AS.
Baca juga: Pidato Jelang Pergantian Tahun, Kim Jong-Un Tumben Tak Bahas Nuklir dan AS |
– 2 Roket dari Agresif Gaza Meledak di Pantai Tel Aviv
Agresif Palestina di kawasan Gaza menembakkan dua roket ke arah Laut Mediterania. Roket-roket itu dilaporkan jatuh di pantai Tel Aviv, Israel, dan sempat mengakibatkan ledakan.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Sabtu (1/1/2021), militer Israel dalam pernyataannya menyebut kedua roket itu jatuh di pantai bersahabat area metropolitan Tel Aviv pada Sabtu (1/1) pagi waktu setempat. Tidak ada laporan korban jiwa maupun kerusakan akhir ledakan roket tersebut.
Nir dipahami secara terang pihak mendalangi peluncuran kedua roket dari Gaza itu. Sejauh ini, belum ada kalangan maupun pihak tertentu yg mengklaim bertanggung jawab atas peluncuran itu, tergolong dari militan Hamas, yg menguasai Gaza.
Baca juga: 2 Roket dari Agresif Gaza Meledak di Pantai Tel Aviv |
– Eks Kepala Negara Korsel Park Geun-Hye Akhirnya Bebas Usai 5 Tahun Dibui
Mantan Presiden Korea Selatan (Korsel), Park Geun-Hye, kesudahannya bebas dari penjara setelah hampir lima tahun dibui terkait permasalahan korupsi. Pembebasan Park dijalankan setelah ia memperoleh penghematan masa eksekusi dari Presiden Moon Jae-In.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (1/1/2021), Park (69) menjadi presiden pertama yang terpilih secara demokratis yang lengser lewat pemakzulan. Tahun 2017 dahulu, Mahkamah Konstitusi memperkuat voting tubuh legislatif yang meloloskan pemakzulan Park terkait skandal korupsi yg menyeret dua konglomerat Korsel ke penjara.
Pada Januari dahulu, pengadilan tinggi Korsel memperkuat vonis 20 tahun penjara yang dijatuhkan terhadap Park atas dakwaan gratifikasi, suap dan penyalahgunaan wewenang yang menjeratnya. Putusan itu juga bermakna menuntaskan proses aturan panjang terhadap Park, dan di segi lain membuka pintu untuk pengampunan.
Pekan lalu, Presiden Moon mengabulkan pengampunan khusus terhadap Park, dengan argumentasi kesehatannya yang memburuk dan mengungkapkan impian bagi ‘mengatasi sejarah masa kemudian yg tak menguntungkan dan mengembangkan persatuan nasional’.
Baca juga: Eks Kepala Negara Korsel Park Geun-Hye Akhirnya Bebas Usai 5 Tahun Dibui |